Perusakan Terumbu Karang: Ancaman Serius bagi Keanekaragaman Hayati


Perusakan terumbu karang merupakan ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di lingkungan laut. Seiring dengan perkembangan industri dan pariwisata, terumbu karang menjadi semakin rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia.

Menurut Dr. Muhammad Lukman, seorang pakar lingkungan hidup, perusakan terumbu karang dapat mengancam keberlangsungan ekosistem laut. “Terumbu karang adalah rumah bagi ribuan spesies hewan dan tumbuhan. Jika terumbu karang rusak, maka keanekaragaman hayati di laut juga akan terancam,” ujarnya.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa sekitar 75% terumbu karang di perairan Indonesia mengalami kerusakan akibat berbagai faktor, seperti penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, polusi, dan perubahan iklim. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan para ahli lingkungan.

“Kita harus segera mengambil tindakan untuk melindungi terumbu karang agar keanekaragaman hayati di laut tetap terjaga,” ungkap Prof. Maria Indah, seorang ahli biologi laut. “Upaya konservasi dan rehabilitasi terumbu karang perlu dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya.”

Dalam upaya melindungi terumbu karang, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. “Edukasi tentang konservasi terumbu karang harus terus ditingkatkan, agar masyarakat dapat turut serta dalam menjaga keanekaragaman hayati di laut,” jelas Dr. Fitri, seorang ahli konservasi laut.

Dengan kesadaran dan kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan perusakan terumbu karang dapat diminimalkan, sehingga keanekaragaman hayati di laut tetap terjaga untuk generasi mendatang. Seperti pepatah mengatakan, “Jaga terumbu karang, jaga kehidupan laut.”